Kubu Raya | kalbarsatu – Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, S.Sos., M.Si., secara resmi menyerahkan jabatan Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) Teritorial Pembangunan 882/Hulubalang kepada Mayor Inf Ricky Fauzie, S.I.P., M.I.P. Upacara yang berlangsung di Marshalling Area Yonif TP 882/HB, Kubu Raya Selasa (30/12/2025) ini, menandai babak baru dalam strategi pertahanan dan pemberdayaan wilayah di Kalimantan Barat.
Mayjen TNI Jamallulael dalam prosesi ini menyematkan tanda jabatan dan menyerahkan tongkat komando serta Tunggul Batalyon kepada Mayor Inf Ricky Fauzie, S.I.P., M.I.P., untuk memimpin Yonif TP 882/HB.
Batalyon ini bukan sekadar penambahan personel militer biasa. Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Jamallulael menegaskan bahwa Yonif TP 882/HB adalah satuan hibrid yang didesain untuk menjadi pasukan mandiri di jajaran TNI Angkatan Darat.
Salah satu poin paling menarik yang disampaikan Pangdam adalah peran batalyon sebagai stimulus ekonomi lokal. Dengan kehadiran sekitar 1.000 prajurit, diproyeksikan akan terjadi perputaran uang yang signifikan di wilayah tersebut.
"Bayangkan jika 1.000 prajurit memiliki rata-rata penghasilan Rp 5 juta, maka dalam sebulan ada perputaran uang sekitar Rp 5 miliar di daerah ini. Di mana ada batalyon, di situ akan tumbuh rumah makan, bengkel, hingga pasar. Roda ekonomi akan berputar," ujar Mayjen TNI Jamallulael di hadapan awak media.
Pangdam mengatakan, Yonif TP ini berbeda dengan batalyon infanteri konvensional, Yonif TP 882/HB memiliki struktur yang unik. Selain kemampuan tempur, satuan ini dibekali dengan unit khusus yang mendukung pembangunan teritorial, di antaranya, satuan Konstruksi dan Kesehatan, Satuan Pertanian dan Peternakan.
"Satuan ini didesain sangat luar biasa untuk bisa menggali ekonomi di wilayahnya sendiri. Saya bisa katakan ini pasukan yang paling mandiri di antara batalyon-batalyon lain," tegas Pangdam.
Pangdam juga menyoroti profil prajurit Yonif TP 882/HB yang mayoritas diisi oleh tenaga muda produktif berusia 18 hingga 19 tahun. Menurutnya, usia muda ini merupakan modal utama untuk membentuk karakter prajurit yang tangkas dan berdedikasi tinggi.
Pangdam berpesan kepada Danbrigif dan Danyonif yang baru agar melatih para prajurit muda ini dengan maksimal. "Prajurit-prajurit ini masih sangat muda, mereka bisa dibentuk menjadi apa saja. Itulah mengapa dipilih komandan-komandan hebat untuk melatih mereka," pesan Mayjen TNI Jamallulael. (Pendam XII/Tpr)
Pewarta: Ronny Aswandi
%20(1080%20x%201080%20piksel)%20(1080%20x%201080%20piksel)%20(1080%20x%201080%20piksel)%20(1080%20x%201080%20piksel)%20(1080%20x%201080%20piksel)%20(1080%20x%201080%20piksel)%20(1080%20x%201080%20piksel)%20(1080%20x%20(92).jpg)

